Belajar Membelajarkan: Refleksi Kritis Pembelajaran Arsitektur
Kurikulum dalam sebuah aktivitas pendidikan haruslah dipahami memiliki dua cakupan, yaitu rencana kurikulum (curriculum plan) dan kegiatan nyata pembelajaran (actual curriculum). Curriculum Plan akan terkait dengan berbagai hal yang berhubungan dengan perencanaan: mulai dari penyusunan capaian pembelajaran, rencana pembelajaran, sampai dengan strategi pembelajaran. Sedangkan Actual Curriculum akan terkait dengan penerapan dan pelaksanaan pembelajaran (yang telah direncanakan) itu sendiri. Di dalam rangkaian proses mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan pembelajaran akan selalu dibutuhkan tindakan evaluasi pada tiap tahap seiring perjalanan yang dilakukan, terlebih untuk melihat bagaimana relasi antara apa yang direncanakan dengan bagaimanakah dia diterapkan. Pada pembelajaran bidang Arsitektur, hal ini memiliki kesamaan sifat dengan proses desain, dimana dalam tindakan yang dilakukan selalu akan berlangsung aktivitas reflektif (Schon, 1983).
Terkait proses evaluasi pembelajaran, seorang dosen yang berfungsi sebagai fasilitator pada dasarnya juga sedang melakukan pembelajaran bagi dirinya. Karena fasilitator akan memiliki sifat tidak memposisikan dirinya sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, dan justru akan cenderung berposisi sebagai rekan belajar bagi mahasiswa. Sekali lagi hal ini memiliki sifat yang erat sekali dengan pembelajaran Arsitektur yang menjadikan studio perancangan sebagai inti pembelajaran, karena sebenarnya desain tidak bisa diajarkan namun dapat dipelajari. Sehingga tak pelak seorang dosen akan berposisi mengiringi proses belajar, atau dengan kata lain: bersama-sama belajar bersama dengan mahasiswa.
Topik
Adapun lingkup pembahasan evaluasi pembelajaran yang dapat dipilih antara lain:
1. Aspek perencanaan pembelajaran
2. Aspek hubungan dosen, mahasiswa, dan sumber belajar
3. Aspek penyusunan soal dan penilaian
4. Aspek lingkungan, sarana, dan prasarana pembelajaran